ANJAL DAPAT DUKUNGAN ORANGTUA
Surabaya (14/10), Badan
Pusat Statistik (BPS) Kota Depok mencatat jumlah anak terlantar di Depok
meningkat. Yakni tahun 2011 sebanyak 30 anak sementara tahun 2013 mencapai 49
anak.
Analisis BPS Kota Depok
Bambang Pamungkas mengatakan, kebanyakan anak-anak terlantar disebabkan adanya
faktor ekonomi keluarga. Namun ada pula yang disebabkan karena mereka lebih
senang hidup di jalanan. Anak jalanan tersebut berasal dari luar depok . "Kebanyakan
anak jalanan memang asli warga Depok. Mereka ini punya orangtua. Tapi, justru
orangtuanya yang seolah mendukung untuk mengemis, ngamen, dan lain-lain,"
kata Diah Sadiah, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Sosial (Disnakersos) di Depok,
Senin (31/3/2014).
Maraknya
anak jalanan (anjal) dan pengemis di Kota Depok membuat pemkot kerap melakukan
razia. Karena, anjal dan pengemis itu melanggar Peraturan Daerah (Perda) No 16
tahun 2012 tentang Pembinaan dan Pengawasan Ketertiban Umum. Razia ini dilakukan agar masyarakat tidak
terganggu dengan adanya anjal dan pengemis di kota Depok.
Dari hasil razia,
banyak anjal yang memiliki orang tua namun tidak menjamin bahwa anak tersebut
terurus, justru dukungan dari orang tua untuk mengemis semakin besar. Faktor
utama memang minimnya ekonomi keluarga namun hal ini tak patut dijadikan alas
an untuk menyuruh seorang anak mengemis di jalanan.
"Hanya
satu persen yang tidak punya orangtua dan itu kami bina di yayasan. Dan, mereka
yang sudah kembali dengan orangtuanya itu, kemungkinan yang kembali lagi ke jalanan.
Kalau gelandangan, sedikit yang dari Depok," kata .Diah Sadiah.
Ia menuturkan, dari hasil razia, ada juga anak
jalanan yang diurus di panti asuhan. Bahkan, pihaknya menyediakan rumah binaan
yang diperuntukan bagi pengamen dan pengemis berusia dewasa.
Referensi:
www.sindonews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar